GLITTER AND GUNFIRE
SANG PENGAWAL BAYANGAN
Penulis: Cynthia Eden |Alih Bahasa: Layna Ariesianti |Editor: Nadya Andwiani|Desain Sampul: Marcel A. W.
Jakarta: 2016
272 Halaman| 18 cm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN 978-602-03-3038-9
Misi Cale Lane kali ini cukup sederhana: menjaga si gadis pesta, Cassidy Sherridan, tetap aman. Walaupun awalnya tidak keberatan dengan keterbatasan informasi tentang tugasnya, rasa ingin tahu Cale mulai tergelitik ketika segerombolan pria bersenjata menyerbu pesta sosialita di Rio untuk menculik objek misinya. Bertanya langsung pada Cassidy tidak ada gunanya karena wanita menawan itu menolak membeberkan apapun. Jadi, sekarang Cale memiliki misi pribadi yang lebih mendeak: menguak rahasia Cassidy... satu demi satu.
Cassidy tidak membutuhkan pengawal sok heroik yang akan membongkar penyamarannya. Ia berniat menggunakan dirinya sebagai umpan untuk meringkus seorang pembunuh keji. Bagaimana bisa ia menjalankan rencana sempurnanya jika Cale membayangi setiap gerak-gerik, sekaligus membangkitkan gairah yang mengancam jiwa dan hatinya?
Review:
Sejak bergabung dalam DOE (Divisi Operasional Elit), Cale Lane sudah terbiasa menghadapi teror dan bahaya yang mengancam hidupnya, dan ia selalu bisa mengatasi hal tersebut. Namun kali ini, tugas yang diberikan kepadanya sangat berbeda dari tugas-tugas sebelumnya. Menjaga seorang gadis sosialita yang gemar berpesta bernama Cassidy Sherridan. Mercer, sang penjaga sebelumnya yang kemudian memberikan tugas ini kepada Cale, tidak memberikan informasi apapun mengenai latar belakang Cassidy dan kenapa ia harus selalu mengikuti Cassidy untuk menjaganya tetap aman. Yang Cale tau pada akhirnya setelah ia berhasil menyelamatkan Cassidy dari serangan di sebuah pesta di Rio, bahwa Cassidy adalah aset.
Cale memahami ketatnya penjagaan yang diinginkan Mercer akan keselamatan aset yang dimaksud, karena seorang aset memang sangat berharga bagi kelangsungan organisasi rahasianya, DOE, atau bahkan bagi negara. Namun, sikap mencurigakan Mercer kemudian kembali membuat Cale bertanya-tanya mengenai jati diri Cassidy.
Namun Cale sadar, ia tidak bisa hanya berfokus pada pencarian latar belakang Cassidy dan rahasia yang disimpannya rapa-rapat, yang membuat nyawanya terancam karena diincar oleh kelompok penculik-pembunuh gadis-gadis sosialita. Terbukti dengan tebunuhnya Helen--seorang gadis sosialita, teman dari Cassidy, dan diculiknya Genevieve--teman pesta Cassidy yang juga memiliki status tinggi dalam masyarakat, membuat Cale harus lebih baik dalam menjaga keselamatan Cassidy.
Sudah lebih jauh terlibat dalam misinya, dan terlibat secara emosional dengan Cassidy, nyatanya membuat Mercer tidak puas dengan cara kerja Cale yang dianggap tidak dapat menjaga Cassidy dengan baik. Cale terancam diberhetikan dari misinya. Namun Cale berkeras tidak akan meninggalkan Cassidy. Cale melawan kehendak organisasinya, ia berusaha untuk terus menjaga Cassidy dan membongkar kelompok penulik-pembunuh yang mengincar Cassidy.
Hingga akhirnya, tebongkarlah siapa pemimpin dari kelompok tersebut, yang kemudian berhasil diakhiri hidupnya oleh Cale. Namun ternyata, hal tersebut bukanlah akhir dari tugas Cale, karena Cassidy ternyata masih terus diincar. Apakah ada lebih dari satu kelompok yang mengincar Cassidy, atau bahaya ini justru datang dari kelompok yang sama.. Untuk mendapatkan jawabannya, Cale dan Cassidy berjuang bersama untuk selamat dari teror yang mengintai mereka.
Glitter and Gunfire merupakan sebuah novel yang mampu membuat emosi pembaca naik turun. Ketegangan yang dibangun dengan teror yang mengancam nyawa Cassidy dan Cale, dapat diredam dengan sisipan romantisme yang terjalin antara seorang agen dengan misinya sendiri. Gambar pada sampul depan buku yang menampilkan sosok seorang pria yang memegang senjata dengan setelan jas yang rapi, dapat mewakili sosok Cale yang dibangun oleh sang penulis.
Banyaknya tokoh yang terlibat dalam novel ini juga merupakan salah satu khas dalam cerita thriller, membuat pembaca menerka, manakah dari sekian banyak tokoh yang terlibat, yang merupakan tokoh utama antagonis yang menjadi dalang dari konflik yang terjadi.
Secara apik, Chynthia Eden memberikan deskripsi yang cukup mewakili penggambaran setiap tokoh dalam novelnya. Disertai dengan latar belakang dari tokoh yang terdapat dalam novel, setiap tokohnya memiliki suatu keunggulan tersendiri. Hal ini merupakan satu hal lain yang dapat menjadi keunggulan dari penulis, yaitu memiliki pengetahuan yang cukup untuk membangun cerita mengenai organisasi rahasia dengan anggota agen-agen yang profesional.
Dengan penceritaan latar belakang setiap tokohnya, membuat pembaca mendapatkan kesan yang mudah diingat terhadap setiap tokoh terdapat dalam novel ini, terutama dengan beberapa kualifikasi setiap agen DOE yang memiliki keunggulan yang berbeda satu sama lain.
Kurang detailnya penulis dalam menggambarkan setting dari tempat-tempat penceritaan, bisa jadi merupakan suatu kekurangan yang pembaca temukan dalam novel ini. Namun secara keseluruhan, Glitter and Gunfire menarik untuk dibaca oleh para penggemar cerita thriller romantis.
Rating: **** dari *****
Comments
Post a Comment