THE DEVIL AND MISS PRYM by Paulo Coelho


THE DEVIL AND MISS PRYM
IBLIS DAN MISS PRYM
Penulis: Paulo Coelho |Alih Bahasa: Rosi L. Simamora |Desain Sampul: Eduard Iwan Mangopang
Jakarta: 2005
256 Halaman |20 cm
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN 978-979-22-9837-6

Seorang asing tiba di desa Viscos yang terpencil, dengan membawa ransel berisi buku tulis dan sebelas batang emas. Dia datang mencari jawaban atas pertanyaan yang menyiksa batinnya. Apakah manusia, pada dasarnya, baik atau jahat? Dengan menyambut kedatangan orang asing misterius ini, seisi desa ikut terlibat dalam rencana rumitnya yang akan menandai hidup mereka selamanya.

Kisah tentang godaan, oleh penulis bestseller internasional Paulo Coelho, Iblis dan Miss Prym adalah parabel yang mengulik pemikiran, tentang masyarakat yang dikuasai keserakahan, kepengecutan, dan ketakutan, sementara berjuang menentukan pilihan antara yang baik dan yang jahat.

Review:
Kehidupan Chantal Prym di desa Viscos berlangsung sama dari hari ke hari, rutinitas pergi bekerja di bar hotel dan pulang ke kamar. Tidak ada yang menarik, dan hampir bosan Chantal menghadapinya. Begitupun dengan Berta, seorang wanita tua warga Viscos yang semenjak ditinggal mati oleh suaminya, hari-harinya hanya dihabiskan dengan duduk di kursi teras rumahnya, memandang lingkungan sekitar sambil berbicara dengan arwah suaminya--yang bagi masyarakat desa Viscos merupakan suatu kondisi kejiwaan yang kurang waras.
Sampai pada suatu hari, Berta meyakini bahwa kedatangan turis asing yang mengaku bernama Carlos ke desanya akan membawa suatu perubahan karena kedatangannya didampingi oleh Iblis. Kedatangan Carlos juga membuat perubahan pada diri Chantal, hari-harinya yang biasa, istirahatnya yang tenang, kemudian berubah menjadi kegelisahan ketika menjalani setiap harinya. Semua berawal ketika secara sengaja, Carlos mengajak Chantal melihat kepingan-kepingan emasnya yang ia kubur di suatu tempat rahasia di desa tersebut.
Bersamaan dengan ditunjukkannya kepingan emas tersebut, Carlos menantang Chantal untuk melakukan sesuatu yang dapat menggerakkan masyarakat di desanya untuk melakukan sesuatu yang besar, suatu perbuatan yang dapat merubah kehidupan setiap individu di desa Viscos yang terpencil.
Tantangan yang diberikan Carlos tersebut bukanlah tanpa alasan. Kisah hidupnya kehilangan istri dan anak-anaknya adalah sebuah peristiwa tragis yang membuat Carlos ingin mencari sebuah jawaban dari pertanyaan yang kerap muncul dalam pikirannya. Namun Chantal, dengan tegas menyatakan kepada Carlos bahwa ia bisa jadi hanya ingin mencari suatu pembenaran akan sesuatu yang dipercayainya, yaitu bahwa semua orang itu jahat. Karena dengan begitu, akan lebih mudah bagi Carlos untuk menerima kematian istri dan anak-anaknya.
Namun ketika Carlos mungkin menyadari kebenaran bahwa memang kebaikan itu ada, semuanya sudah terlambat. Tantangan sudah diterima oleh penduduk desa, yang mengakibatkan seseorang harus dijadikan sebagai tumbal. Seseorang harus mati, dan untuk membuat hal itu tidak dinamakan pembunuhan, penduduk desa sepakat menamakannya sebagai pengorbanan.
Berta, janda tua yang dianggap oleh penduduk desa kematiannya tidak akan merubah apapun, yang kematiannya tidak akan meninggalkan kesedihan di desa Viscos, dipilih sebagai seorang yang harus melakukan pengorbanan. Berta tidak bisa menolak, regu tembak sudah bersiap untuk melancarkan prosesi pengorbanan.
Haruskah seseorang kehilangan nyawa dengan sia-sia, hanya untuk memberikan jawaban dari pertanyaan dalam hati orang asing tentang jahat dan baik..

Sama ketika membaca beberapa karya Paulo Coelho yang lain, saya sangat menikmati pemaknaan dari kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Coelho dalam setiap bukunya. Rangkaian kalimat yang ditulis oleh Coelho, walaupun beberapa kali harus saya baca ulang dari kata pertama, mengandung unsur pesan yang tersirat, pesan akan makna kehidupan, pesan untuk manusia sebagai individu yang harus pandai bersikap untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain.
Pemilihan gambar pada sampul buku ini, yang menampilkan warna kontras hitam putih dan tampilan separuh wajah dari seorang wanita, saya nilai tepat dalam mewakili konsep jahat dan baik yang dimiliki oleh setiap manusia. Wajah perempuan dalam sampul buku dapat mewakili pencerminan dari tokoh dalam novel, Chantal Prym.
Suatu klimaks yang mengharukan terdapat di halaman-halaman akhir dalam buku ini. Coelho dengan apik dapat memainkan emosi pembaca hanya melalui penyelesaian cerita yang padat, suatu ciri yang menjadi khas dari sang penulis saya rasa.
Satu hal yang menurut saya dapat dimaknai dari buku ini, yang sepertinya ingin disampaikan oleh Coelho secara sederhana adalah bahwa dalam hati setiap manusia, setiap saat, selalu terdapat pertarungan antara sisi jahat dan sisi baik. Siapapun orang itu, apakah dia seorang yang sangat religius atau bukan, pasti akan selalu mengalami pertentangan dalam jiwanya. Semuanya hanya masalah pengendalian diri. Dan pilihan. Tidak kurang, tidak lebih.

Rating: ***** dari *****

Comments