MURDER IN MESOPOTAMIA by Agatha Christie



MURDER IN MESOPOTAMIA
PEMBUNUHAN DI MESOPOTAMIA
Penulis: Agatha Christie |Alih Bahasa: Lanny Rajoe |Desain & Ilustrasi Sampul: Satya Utama Jadi |2014
336 Halaman| 18 cm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN 978-979-22-6675-7


Atas permintaan arkeolog Dr. Eric Leidner, Amy Leatheran bersedia menemani istrinya, Louise, wanita yang cenderung ketakutan dan gelisah--dan membutuhkan orang yang bisa dipercayai.
Louise menemukannya dari diri Amy. Tapi apa yang harus dilakukan perawat muda itu terhadap kisah-kisah ganjil Mrs. Leidner tentang suami pertamanya, mata-mata Jerman yang telah tewas, yang telah kembali dengan murka untuk menghancurkan rumah tangganya yang baru?

Kisah tentang ancaman-ancaman mengerikan dan peringatan-peringatan mencekam? Kisah bahwa seua orang berkaitan dengan khayalan yang begitu nyata--dan mengganggu? Meskipun lebih dari sekedar khayalan yang menghantui Mrs. Leidner yang malang hingga mati, kisah ini akan membawa imajinasi cerdas Hercule Poirot membongkar fakta-fakta aneh dalam khayalan wanita itu.


Review:
MURDER IN MESOPOTAMIA adalah merupakan salah satu karya Agatha Christie yang membuat bulu kuduk berdiri membayangkan apa yang akan terjadi dan dialami oleh setiap tokoh dalam novel ini.
Tidak seperti buku-buku karya Agatha Christie yang lain, sebenarnya MURDER IN MESOPOTAMIA sudah menyebutkan sedari awal mengenai misteri yang akan dihadapi oleh Poirot, yaitu mengenai rasa takut yang dialami Mrs. Leidner akan sesuatu yang mengancam dan membahayakan jiwanya. Namun secara apik, Agatha Christie lagi-lagi mampu mengemas jalan ceritanya menjadi sesuatu yang membuat rasa penasaran bagi pembacanya.

Benar seperti yang disebutkan pada awal penceritaan, bahwa Mrs. Leidner merasakan ketakutan yang teramat sangat bahwa ada seseorang yang ia kenal atau tidak, menginginkan kematiannya. Karena rasa takutnya tersebut, kemudian Mrs. Leidner menjadi seseorang yang tidak percaya kepada siapapun, menjadi seseorang yang dalam kelompoknya diangap sebagai seorang yang aneh karena tidak terbuka dan selalu merasa was-was. Hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dalam berinteraksi para anggota kelompok ekspedisi yang dipimpin oleh Dr. Eric Leidner, suami dari Mrs. Leidner sendiri.

Hal tersebutlah yang kemudian mendorong Dr. Eric Leidner meminta Amy Leatheran, seorang perawat, untuk menemani istrinya selama masa ekspedisi berlangsung. Awalnya, Amy Leatheran tidak mengerti apa yang membuat Mrs. Leidner selalu gelisah dan merasa ketakutan. Namun, setelah menghabiskan waktunya dengan Mrs. Leidner, Amy Leatheran kemudian dapat memahami ketakutan yang dialami oleh istri Dr. Leidner tersebut. Cerita-cerita yang diungkapkan oleh Mrs. Leidner membuat Amy Leatheran kemudian bersimpati dan memiliki rasa ingin menjaga Mrs. Leidner dari bahaya.

Namun niatnya tersebut tidak sempat ia wujudkan, Amy menemukan bahwa dalam waktu yang singkat, ketakutan Mrs. Leidner terbukti. Ia menjadi korban dari pengintai, pembunuh yang selama ini ia takutkan.

Kasus pembunuhan ini kemudian membuat M. Hercule Poirot terlibat di dalamnya. Akhir dari kisah ini tidak mudah ditebak, karena pembunuhan tersebut dilakukan di ruang tertutup dan di lingkungan yang sempit, dimana setiap orang yang terlibat dalam ekspedisi tersebut memiliki alibi dan tidak dapat dijadikan sebagai tersangka. Namun dengan caranya yang biasa namun cerdas, Poirot dapat membaca situasi dan kemudian dapat menjawab teka-teki dari siapa pelaku pembunuhan keji tersebut.

Satu lagi karya luar biasa dari Agatha Christie yang layak untuk dibaca. Salah satu karakteristik deskriptif dalam penulisan yang dimiliki oleh Agatha Christie bisa jadi tercermin dalam novel ini. Pembaca akan beberapa kali menemukan ciri khas Agatha Christie yang tidak berbasa-basi, secara terang-terangan menuliskan deskripsi fisik negatif dari beberapa tokoh yang dibangunnya, disisipkan dengan analogi semacam "melek seperti monyet", atau penggambaran lainnya seperti kura-kura, babi.
Keunggulan lain yang dimiliki oleh Agatha Christie sebagai penulis novel adalah cara penceritaannya yang runut, tidak terputus antara pengenalan tokoh dan latar belakang tiap-tiap tokohnya di awal cerita.

Novel yang bagus, Saya yakin Anda juga akan menyukainya.

Rating: ***** dari *****

Comments