PROBLEM AT POLLENSA BAY
MASALAH DI TELUK POLLENSA
Penulis: Agatha Christie |Alih Bahasa: Widya Kirana |Desain & Ilustrasi Sampul: Satya Utama Jadi |2014
296 Halaman| 18 cm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN 978-979-22-7231-4
Puluhan novel dan cerpen Agatha Cristie telah menjadi bacaan yang menyenangkan bagi berjuta-juta orang. Dalam kumpulan cerita pendek ini, tokoh-tokoh ciptaannya yang termahsyur muncul, termasuk si eksentrik Hercule Poirot, yang di dalam "Bunga Irish Kuning" diundang ke pesta makan malam di restoran modern oleh penelpon misterius yang tidak mau menyebutkan identitasnya. Apakah kebetulan bahwa tepat empat tahun lalu, pada meja yang sama, para tamu yang hadir malam itu menyaksikan istri tuan rumah bunuh diri secara tragis dan aneh?
Parker Pyne, "spesialis ketidakbahagiaan", memecahkan masalah cinta yang rumit dengan sangat bijak dan cerdik dalam "Masalah di Teluk Polensa". Dalam "Misteri Regatta", dia menggunakan kemampuan observasinya yang sangat mengagumkan untuk membongkar kasus yang membingungkan. Dalam pelayaran dengan kapal pesiar mewah atas undangan Mr. Isaac Pointz, seorang tamu bertaruh bahwa dia dapat mencuri Morning Star, sebutir berlian indah dan sangat mahal yang selalu dibawa kemana-mana oleh tuan rumah. Taruhan itu tidak main-main, Morning Star lenyap tanpa jejak, padahal tak seorang tamu pun meninggalkan ruangan.
Dalam "Perangkat Minum Teh Harlequin", Mr. Satterthwaite kebetulan bertemu dengan pria paling misterius di dunia, Mr. Harlequin. Pertemua itu mengubah acara akhir pekan di pedesaan yang tenang menjadi kesempatan untuk mencegah pembunuhan mengerikan yang dilakukan dengan cangkir teh aneka warna.
Review:
Buku ini memperkenalkan kepada Anda mengenai beberapa tokoh fiksi ciptaan Agatha Christie. Terdiri dari delapan cerita pendek di dalamnya, tiap-tiap tokoh fiksi karya Agatha Christie yang terkenal tersebut memiliki karakter dan keunikannya tersendiri dalam menghadapi masalah yang terjadi. Cerita-cerita pendek yang dimuat pada buku ini, adalah kumpulan karya Agatha Cristie yang pernah dimuat pada beberapa majalah, surat kabar, dan seri cetak lainnya yang terbit di Inggris dan Amerika Serikat pada kurun waktu antara tahun 1925 - 1971.
Berikut ulasannya:
MASALAH DI TELUK POLLENSA
Sepertinya tidak ada kata istirahat dalam kehidupan Parker Pyne. Dalam perjalanan wisatanya ke Palma, ada seorang ibu yang membutuhkan bantuannya dalam menangani anaknya yang "sulit diatur", begitu istilah yang digunakan Mrs. Chester dalam menyebut sikap Basil, anak laki-lakinya. Tanpa persetujuan ibunya, Basil bertunangan dengan kekasihnya Betty Greg, seorang wanita yang menurut Mrs. Chester tidak pantas untuk menjadi istri anak tercintanya. Mrs. Chester kemudian meminta bantuan Parker Pyne untuk mengatasi permasalahan ini, dengan harapan bahwa Basil Chester akan terbuka matanya dan tidak jadi menikahi Bety Greg.
Setelah menerima permintaan tersebut, Parker Pyne ternyata malah pergi berlibur dan meninggalkan keluarga Chester tersebut di Palma. Setelah satu minggu, Parker Pyne kembali ke Palma dan menemukan keadaan yang tidak biasa. Mrs. Chester memang terlihat lebih dapat menerima Betty, namun ternyata Basil malah memiliki hubungan dengan perempuan lain yang bernama Dolores Ramona. Apakah hal tersebut menjadi masalah dan tantangan baru bagi Parker Pyne? Simak kisahnya dalam buku ini.
GONG KEDUA
Dalam cerita ini, Hercule Poirot kembali menjadi aktor utama yang dapat memecahkan misteri pada kematian Hubert Lytcham Roche di kediamannya di Lytcham Close. Spekulasi pertama yang muncul adalah bahwa Hubert Lytcham bunuh diri sebelum waktu jamuan makan malam rutin yang biasa diadakannya dan dihadiri oleh beberapa tamu undangannya. Namun Hercule Poirot sama sekali tidak yakin bahwa kematian tersebut merupakan kasus bunuh diri biasa. Beberapa orang yang berada dalam Lytcham Close bisa jadi memiliki kesempatan untuk membunuh Hubert Lytcham, seorang musikus yang eksentrik dan merasa dirinya seorang yang istimewa. Tidak terpengaruh dengan hipotesa palsu yang dibuat oleh pelaku, Poirot justu semakin yakin bahwa seorang yang memiliki ego abnormal seperti Hubert Lytcham tidak mungkin mengakhiri hidupnya sendiri. Disamping itu ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk mengenai siapa dan mengapa pembunuh tersebut memberanikan dirinya untuk menghabisi nyawa Hubert Lytcham di kediamannya tersebut.
BUNGA IRIS KUNING
Hercule Poirot menerima telepon miterius yang menyuruhnya untuk datang ke Jardin des Cygnes, dan mencari meja dengan bunga iris kuning. Tanpa tau siapa yang meneleponnya, Poirot mengiyakan permintaan tersebut dan datang ke tempat yang dimaksud. Ternyata di tempat tersebut ia bertemu dengan kenalannya, dan akhirnya Poirot mengetahui bahwa sedang ada sebuah perayaan yang diselenggarakan oleh Mr. Barton Russel untuk orang-orang terdekatnya. Suasana yang begitu meriah membuat Poirot bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi, karena suara di telepon yang menyuruhnya datang terdengar begitu panik dan terburu-buru. Ditengah keramaian orang-orang yang asing baginya, Poirot sangat handal dalam membaca situasi dan cepat memahami apa yang sedang terjadi: sebuah rencana pembunuhan, dan Poirot harus berhasil untuk menggagalkannya.
PERANGKAT MINUM TEH HARLEQUIN
Mr. Satterthwaite sedang dalam perjalanannya menuju Doverton Kingsbourne untuk memenuhi undangan kawan lamanya yang bernama Tom Addison. Namun ternyata, dalam perjalanan ia mengalami hambatan. Mobil yang dikendarainya harus diperbaiki untuk dapat melanjutkan perjalanan. Untuk menghabiskan waktu selama menunggu perbaikan mobilnya, Mr. Satterthwaite mampir ke kedai teh yang menjual perangkat minum teh Harlequin. Tanpa disangka, di kedai tersebut Mr. Satterthwaite bertemu dengan kawan lamanya yang selalu misterius, Mr. Harley Quin. Tidak lama mereka berbincang, Mr. Harley Quin meninggalkan suatu pesan yang tidak dimengerti oleh Mr. Satterthwaite. Daltonism. Kata-kata yang terdengar familiar, tapi Mr. Satterthwaite belum mengerti apa yang dimaksud dengan sahabatnya tersebut. Ternyata, pesan misterius tersebut sangat berarti bagi Mr. Satterthwaite, karena secara misterius, beberapa hal terjadi di depan matanya ketika ia sampai di rumah Tom Addison. Dan karena pesan Daltonism itulah Mr. Satterthwaite berhasil menggagalkan sebuah rencana pembunuhan yang dilakukan oleh anggota keluarga kawan lamanya tersebut.
MISTERI REGATTA
Mr. Parker Pyne kembali muncul dalam cerita ini. Ia diminta untuk memecahkan sebuah misteri pencurian Morning Star, sebuah perhiasan yang sangat bernilai harganya. Kejadian ini merupakan sebuah pencurian tertutup, karena terjadi di tempat dimana semua orang yang terlibat tetap berada di tepat tersebut dan tidak ada orang lain yang berlalu lalang. Mr. Isaac Pointz, seorang pedagang intan, merupakan pemilik dari benda yang hilang tersebut. Ia sedang melakukan perjalanan pesiar bersama beberapa orang, yang kemudian menjadi tersangka dari hilangnya Morning Star. Proses penggeledahan sudah dilakukan antar anggota kelompok pesiar tersebut, namun Morning Star tetap tidak dapat ditemukan.
DETEKTIF CINTA
Mr. Satterthwaite kembali dipertemukan secara tidak sengaja dengan sahabat lamanya yang misterius, Mr. Harley Quin. Mr. Satterthwaite sedang dalam perjalanan bersama Kolonel Melrose, seorang kepala polisi menuju kediaman Sir James Dwighton yang mati terbunuh. Dengan komunikasi yang tidak biasa yang kerap terjadi antara Mr. Satterthwaite dan Mr. Harley Quin, mereka berhasil menemukan misteri dibalik kematian Sir James Dwighton, dan siapa yang membunuhnya.
LEBIH PENTING SEEKOR ANJING
Cerita pendek ini memiliki alur yang sangat sederhana, menceritakan tentang seorang perempuan bernama Joyce Lambert yang sangat menyayangi anjing peliharaannya yang bernama Terry. Tidak seperti beberapa cerita sebelumnya yang terdapat pada buku ini, kisah persahabatan Joyce Lambert dan Terry sama sekali tidak terdapat unsur misteri, pembunuhan, atau kasus pelik lainnya. Cerita ini hanya menyuguhkan kisah sederhana tentang seorang perempuan yang memiliki jiwa perikemanusiaan yang tinggi, yang bahkan ia sampai rela menggadaikan hidupnya demi dapat membahagiakan sahabat sejatinya. Walaupun tidak berakhir bahagia, namun pasti bagi pembaca yang juga memiliki jiwa penyayang binatang dapat memahami pola pikir yang dimiliki Joyce Lambert.
SEKUNTUM MAGNOLIA
Theodora Darell, istri dari seorang pengusaha bernama Richard Darell bisa jadi memiliki rasa bersalah yang cukup besar terhadap suaminya, karena ia telah menjalani sebuah hubungan gelap dengan tamu suaminya yang bernama Vincent Easton. Dengan mengumpulkan keberaniannya, Theodora mengambil keputusan untuk meninggalkan suaminya dan pergi bersama kekasih gelapnya. Namun ternyata, sesuatu telah terjadi, membuat keadaan suami Theodora menjadi terpuruk. Hal itu kemudian membuat Theodora luluh dan meminta kekasihnya untuk melepaskannya kembali untuk kembali bersama suaminya. Melihat keadaan suaminya yang sangat terpuruk, Theodora berjanji kepada suaminya untuk mau melakukan apa saja untuk dapat membantu suaminya bangkit kembali. Namun ternyata niat baik Theodora tersebut membawanya untuk harus bertemu kembali dengan kekasihnya yang dengan berat hati sudah ia tinggalkan. Sebuah drama cinta yang pelik, pertaruhan kehidupan seorang istri untuk suaminya. Cerita ini mengajarkan kita mengenai pentingnya menjaga harga diri sebagai seorang suami istri.
Dari beberapa tokoh legendaris yang dimunculkan oleh Agatha Cristie pada beberapa cerita pendek tersebut, tokoh favorit bagi Saya adalah tetap Hercule Poirot yang unik, cerdas, berwibawa, namun bisa dikatakan juga sebagai sosok yang aneh. Namun di sisi lain, untuk beberapa cerita ringan yang ditulis oleh Agatha Cristie, tokoh Parker Pyne memang tepat menjadi tokoh utamanya yang lihai dan cerdik dalam mengatasi beberapa permasalahan tertentu.
Sedangkan, kisah tokoh Mr. Sattethwaite juga cukup menarik dengan persahabatan misteriusnya dengan Mr. Harley Quin, yang dalam beberapa karya Agatha Cristie, dituliskan bahwa mereka berdua selalu saja bertemu di tempat dan waktu yang tidak terduga, dan hanya karena sebuah kebetulan saja.
Rating: ***** dari *****
Comments
Post a Comment