KILLING TIME by Linda Howard



KILLING TIME
MENEMBUS SANG WAKTU
Penulis: Linda Howard |Alih Bahasa: Fahmy Yamani |Sampul: Marcel A. W.
Jakarta: November 2007
456 Halaman |11 cm
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN-10: 979-22-3380-6
ISBN-13: 978-979-22-3380-3

Pada tahun 1985, sebuah kapsul waktu dikubur di kota kecil, Pekesville, yang rencananya akan digali kembali 100 tahun kemudian. Namun baru 20 tahun, tanah tempat kapsul itu dikubur digali seseorang dan kapsul itu hilang, diikuti kematian satu per satu kontributor kapsul waktu secara mengerikan.

Sebagai penyelidik, Knox Davis bertugas mengurai pembunuhan berantai tersebut. Dan dia heran ketika tiba-tiba muncul penyelidik lain, Nikita Stover. Dan Knox lebih takjub lagi ketika ia berhasil diyakinkan bahwa Nikita adalah agen FBI dari masa depan, yang masanya berbeda 200 tahun dari masanya.

Nikita melakukan perjalanan menembus waktu untuk menangkap penjahat zamannya yang kabur ke zaman Knox, yang kelihatannya berhubungan dengan kapsul waktu yang raib itu. Keduanya bekerja sama, dan Knox jatuh cinta pada agen FBI tersebut. Namun Knox ragu, Nikita manusia atau bukan? Mengapa semua tingkah lakunya sangat terkendali seperti robot, tapi badannya lembut dan hangat seperti manusia?

Sekali lagi Linda Howard menyajikan novel yang memikat, perpaduan antara action dan kisah cinta, keintiman dan kejahatan, intrik dan kengerian, dengan tokoh-tokoh yang berkarakter.


Review:
Ini adalah kali pertama Saya membaca novel karya Linda Howard. Pada bab-bab pertamanya Saya akui bahwa Saya kurang begitu tertarik dengan inti dari ceritanya, namun karena ingin mengenal karakter sang penulis, maka Saya lanjutkan membaca novel ini hingga selesai.

Kisah bermula pada masa ketika Knox Davis, sang tokoh utama pria yang berprofesi sebagai penyidik di kepolisian, menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri peristiwa bersejarah yang terjadi di kotanya, yaitu penguburan kapsul waktu. Beberapa orang yang terlibat dan surat kabar juga menyatakan bahwa ada dua belas benda yang ikut dimasukkan pada kapsul waktu yang dikubur tersebut, yang rencananya akan digali kembali 100 tahun kemudian. Namun, Knox bersikeras bahwa ia melihat ada tiga belas benda yang dimasukkan ke dalam kapsul waktu yang dikubur tersebut.

Rasa penasaran Knox pun mulai pudar seiring berjalannya waktu. Hingga 20 tahun setelah peristiwa penguburan kapsul waktu tersebut, Knox mendapati tempat dikuburnya kapsul waktu tersebut telah digali seseorang. Kapsul waktu hilang, namun tidak ada petunjuk sama sekali tentang siapa pencuri dan apa motif dari pencurian kapsul waktu tersebut. Di tengah penyelidikannya mengenai hilangnya kapsul waktu tersebut, Knox dikejutkan dengan meninggalnya beberapa penduduk di kota tersebut yang ia kenal. Hasil penyelidikannya adalah bahwa kematian beberapa orang yang ia kenal tersebut disebabkan oleh pembunuhan, dengan cara yang misterius.

Beberapa kejadian lain yang menimbulkan tanda tanya dalam benak Knox juga mengusik dirinya untuk menemukan jawaban dari misteri kasus pencurian kapsul waktu dan kasus pembunuhan tersebut, apakah memiliki keterkaitan atau tidak.
Ditambah lagi, munculnya seorang agen FBI yang menginterupsi penyidikannya, membuat Knox juga ingin tau lebih jauh tentang agen misterius yang mengenalkan diri sebagai Nikita Stover.
Hal itu membuat Knox tidak bisa membiarkan Nikita lepas dari jangkauannya, karena Knox masih curiga apabila ternyata Nikita adalah agen palsu, maka ia harus menahannya di penjara.

Namun, sebuah rahasia yang diceritakan oleh Nikita membuat Knox bersedia untuk melibatkan Nikita dalam proses penyelidikannya menangani kedua kasus tersebut.

Diiringi dengan kisah drama akan kehidupan masa lalu Knox dan kisah hidup Nikita, kisah ini sepertinya lebih menitikberatkan pada sisi dramanya dibandingkan dengan sisi action, intrik, dan ketegangannya.
Walaupun sempat Saya sebutkan bahwa pada awalnya Saya kurang tertarik untuk membaca buku ini sampai selesai, namun mendekati babak akhir hingga akhir dari cerita ini adalah bagian yang paling Saya sukai. Apalagi drama yang cukup menyentuh hati ketika dengan cara yang tidak biasa, Nikita berusaha menghubungi kembali keluarganya yang disadarinya tidak dapat ditemuinya kembali, dan memberikan hadiah yang sangat bernilai kepada keluarga yang sangat dicintainya tersebut.

Babak yang Saya sukai tersebut berada pada akhir cerita. Dan hal tersebut berhasil membuat Saya ingin kembali mencari novel karya Linda Howard lainnya, karena tentunya ingin membandingkan apakah karakteristik atau cara penulisannya sama antara satu cerita dengan cerita lainnya. Namun mungkin Saya akan memilih karya Linda Howard lain yang lebih mengangkat sisi dramanya, karena Saya pikir Linda Howard dapat membangun sisi drama tersebut dengan sangat baik hingga mampu membuat Saya merasa tersentuh.

Satu hal lain yang menjadikan Saya kagum terhadap sang penulis adalah caranya dalam memilih nama-nama tokoh dalam novel ini.
Knox Davis, sang tokoh utama, memiliki nama yang dapat mewakili Pekesville, tempat ia tinggal, yang khas dengan koboi dan bahasa slangnya. Beberapa nama tokoh lain yang juga tinggal di Pekesville juga terasa cukup familiar, seperti Ruth, Kevin, Lynnete.
Berbeda dengan beberapa nama yang diperkenalkan penulis sebagai keluarga Nikita, yang berasal dari tempat yang jauh dari masa Knox tinggal. Nama-nama keluarga Nikita tidak terdengar familiar, namun pantas untuk ditempatkan pada setting cerita tersebut.

Rating: *** dari *****

Comments