BROKEBACK MOUNTAIN
Gunung Brokeback
Penulis: Annie Proulx |Alih Bahasa: Hetih Rusli |Desain dan Ilustrasi Sampul: Dina Chandra
Jakarta: 2006
80 Halaman |18 cm
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN 979-22-1964-1
"Kita bisa punya hidup yang menyenangkan bersama-sama, hidup yang benar-benar menyenangkan. Kau tidak mau, Ennis, jadi yang kita punya sekarang cuma Gunung Brokeback. Segalanya dibangun di atas itu. Hanya itu yang kita punya... Hitung berapa kali kita bisa ketemu selama dua puluh tahun ini.
"Kau sama sekali tidak tahu seburuk apa keadaanku.... Kau terlalu hebat buatku, Ennis.... Kalau saja aku tahu bagaimana caranya meningalkanmu."
Ennis merasa seakan isi perutnya ditarik keluar perlahan-lahan, sedikit demi sedikit. Dia berhenti di tepi jalan, dan dalam serbuan salju yang baru turun dia berusaha muntah, tapi tidak ada yang keluar. Belum pernah dia merasa seburuk ini, dan butuh waktu lama hingga perasaan itu hilang.
Review:
Menceritakan tentang kisah dua orang pria koboi bernama Jack Twist dan Ennis del Mar, yang dipertemukan secara tidak sengaja pada sebuah pekerjaan menggembalakan domba di Gunung Brokeback. Pengalaman selama hari-hari yang mereka lalui di Gunung Brokeback membuat mereka memiliki suatu ikatan yang aneh yang membuat mereka harus berusaha menutupi rasa saling membutuhkan antar satu sama lain.
Banyak keterlibatan emosi dan perang batin yang harus dihadapi oleh Ennis dan Jack untuk dapat memahami bahwa keinginan untuk bersama yang mereka miliki mungkin seharusnya mereka tinggalkan di Gunung Brokeback bersamaan dengan tuntasnya pekerjaan menggembala mereka. Namun baik Ennis dan Jack secara diam-diam memendam perasaan yang mereka miliki, hingga akhirnya dipertemukan kembali beberapa tahun kemudian.
Pertemuan kedua antara Ennis dan Jack membuat ikatan antara keduanya semakin erat. Jack lebih dahulu mengutarakan keinginannya untuk memiliki hidup yang menyenangkan bersama-sama dengan Ennis, namun Ennis tidak sanggup meninggalkan segala yang telah ia miliki sebelumnya--istri, anak, dan pekerjaan. Akhirnya Ennis dan Jack pun hanya dapat meluangkan waktu sekali dalam setahun atau dalam beberapa bulan untuk menghabiskan waktu bersama, selama dua puluh tahun.
Hingga pada suatu hari, Ennis menerima sebuah kabar yang mengejutkan mengenai Jack. Hal itulah yang kemudian menyadarkan Ennis akan betapa besarnya arti kehadiran Jack dalam hidupnya.
Ada jarak yang membentang lebar antara apa yang Ennis ketahui dan apa yang berusaha ia percaya, tapi tak ada yang bisa ia lakukan terhadap hal itu.. yang ia tahu, kalau ia tidak bisa lagi memperbaikinya, maka ia harus bisa menghadapinya.
Buku ini adalah kisah pendek karya Annie Proulx pertama yang Saya baca. Berisi 80 halaman, dengan ukuran huruf yang agak besar, hanya membutuhkan waktu sedikit untuk menuntaskan membaca kisahnya. Namun, pengalaman cerita yang dibangun oleh penulis cukup lama tertinggal dalam benak Saya sebagai pembaca.
Yang membuat Saya begitu kagum adalah justru sikap yang dimiliki oleh Alma Beers, istri Ennis. Ketika Alma melalukan sesuatu terhadap Ennis, yang kemudian dapat menjadi titik dimana Alma harus mengambil keputusan yang besar menyangkut Ennis dan kedua putrinya. Sikap Alma menunjukkan bahwa seorang wanita bisa jadi bersikap dan berpikir lebih realistis dibandingkan dengan pria, jika menyangkut perasaan.
Buku ini Saya baca jauh setelah Saya melihat kisahnya diangkat ke sebuah film dengan judul yang sama. Keduanya membuat Saya begitu tersentuh ketika di saat terakhir Ennis terlambat mengakui besarnya ikatan yang ia miliki terhadap Jack, dan Ennis sudah tidak lagi bisa melakukan apa-apa untuk membuat dirinya kembali bersama dengan Jack.
Rating: *** dari *****
Comments
Post a Comment