A DUKE OF HER OWN by Eloisa James


A DUKE OF HER OWN
Pasangan Sempurna
Penulis: Eloisa James |Penerjemah: Nila Suri |Penyunting: Yudi Iswanto
Jakarta: 2011
516 Halaman |11 x 18 cm
Dastan Books
ISBN 978-602-9267-38-9


Lady Eleanor Lindel, putri Duke of Montague, bersumpah hanya akan menikah dengan seorang duke. Ikrar tersebut diucapkannya karena duke yang dicintai dan ingin dinikahinya malah menikahi wanita lain. Dengan hanya sedikit duke yang tersisa, Eleanor cukup aman dari ancaman untuk menikah dengan orang yang tidak ia cintai, tapi juga sulit untuk mendapatkan suami yang diinginkannya. Hingga ia diperkenalkan dengan seorang duke master catur yang tidak kalah angkuhnya.


Leopold Daughtry, Duke of Villiers, membutuhkan seorang istri dengan status yang setara untuk mengimbangi reputasinya dan memberikan anak-anaknya kesempatan diterima kalangan atas. Ia menemukan dua wanita yang cocok untuk mengisi peran tersebut, Eleanor dan Lady Lisette Elys, putri Duke of Gilner. Leopold pun menghabiskan waktu bersama keduanya di pesta yang diadakan di kediaman Lisette sebelum memutuskan pilihannya.


Eleanor dan Leopold mendapati kalau mereka saling tertarik, tapi keduanya memiliki masalah lain yang lebih mendesak. Eleanor sendiri yakin ia masih mencintai mantan kekasihnya, Duke of Astley. Dan meskipun Leopold tertarik dengan kecerdasan serta kecantikan alamiah Eleanor yang menggoda, tapi ia yakin kalau Lisette akan menjadi ibu yang lebih baik. Siapakah yang akan dipilih Leopold, calon ibu yang layak untuk anak-anaknya atau wanita yang menyulut gairah di dalam dirinya? Mampukah Eleanor melupakan cinta pertamanya dan meraih kebahagiaan yang didambakannya?


Review:

A Duke of Her Own merupakan kisah percintaan klasik karya Eloisa James yang memiliki alur penceritaan yang sangat lambat. Klimaksnya mulai pada bab terakhir di buku ini, sementara pada bagian awal dan pertengahan bab berisi tentang penekanan karakteristik masing-masing tokoh utama dan semua tokoh pembantu dalam novel ini. Karena memiliki penceritaan yang panjang untuk penekanan karakteristik tokoh-tokohnya, Eloisa James sangat apik dalam menanamkan pencitraan masing-masing tokoh yang terlibat dalam kisah A Duke of Her Own.

Kisah ini sendiri memiliki latar belakang tempat di beberapa kediaman tokoh-tokoh utama yang terlibat, dengan kurun waktu antara tahun 1780-an. Menulis cerita klasik, tentunya dibutuhkan riset yang sangat mendalam mengenai latar belakang, kebiasaan, serta berbagai hal yang terjadi pada tempat dan waktu yang ditunjuk sebagai latar belakang cerita. Dalam hal ini, Eloisa James sangat baik dalam menjabarkan tiap-tiap detail dari kehidupan dan kebiasaan yang dijalani oleh masing-masing tokoh dalam A Duke of Her Own yang dikisahkan hidup di London dan sekitarnya antara tahun 1780-an.

Penggambaran latar belakang kejadian, tempat, waktu, kebiasaan, etika, bahkan cara berpakaian masing-masing tokoh yang terlibat ini digambarkan melalui kata-kata dengan sangat baik oleh sang penulis. Hal ini membuat Saya ikut memiliki imajinasi dan gambaran tentang latar belakang yang dimaksud oleh sang penulis. Sisi inilah yang memiliki kesan yang sangat mendalam bagi Saya sebagai pembaca dan memberikan apresiasi yang sangat bagus kepada Eloisa James atas usahanya yang sangat baik.


Sementara itu, dari segi cerita, pada bab-bab awal hingga pertengahan, Saya sempat merasa bosan dan cukup tidak sabar untuk menerka seperti apa akhir dari kisah ini, namun karena tiap babnya sendiri disisipkan cerita yang berisi dan akan terasa sangat tidak menarik jika dilewati begitu saja, maka Saya lanjutkan membaca dengan disiplin, dari bab per babnya sampai akhir.

Jika diringkas, sebetulnya A Duke of Her Own sendiri memiliki akhir yang sangat singkat. Isi dari ceritanya justru berada pada bab awal sampai menuju akhir yang diceritakan dengan sangat panjang dan penuh dengan lika liku. Karenanya, A Duke of Her Own sendiri memiliki lebih dari 2 tokoh utama dan sangat banyak tokoh pendamping yang muncul di beberapa latar cerita yang berbeda.

Beruntung karena Saya membaca dengan disiplin, sehingga ketika ada satu bab dengan bagian yang cukup menguras emosi bagi Saya, Saya dapat merasakannya dengan sungguh-sungguh. Eloisa James dalam hal ini juga sangat baik dalam menyampaikan perasaan dan konflik dalam diri tokoh utama yang sebetulnya cukup sederhana, namun jika dirasakan memang sangat menyakiti hati.


Masuk ke isi cerita, A Duke of Her Own memiliki 3 tokoh utama yaitu Eleanor, Leopold, dan Lisette.

Seperti yang sudah diceritakan pada sinopsis bahwa Leopold sedang mencari seorang istri yang layak bagi anak-anaknya, bukan hanya untuk dirinya, karena ia merasa memiliki rasa tanggung jawab pada anak-anaknya. Sosok Lisette adalah seorang wanita yang halus dan sangat cantik, tidak peduli terhadap aturan baku orang-orang kalangan atas, berani besikap, memiliki jiwa pemberontak, dan terutama memiiliki ketertarikan dan rasa sayang yang sangat besar terhadap anak-anak.

Eleanor, adalah seorang wanita yang juga sangat cantik dan menggairahkan, tidak menunjukkan ketertarikannya pada anak-anak sebesar yang Lisette tunjukkan, walaupun terbukti Eleanor sangat peduli terhadap kesejahteraan anak-anak. Eleanor pun mampu membuat Leopold mengenali dirinya dengan versi yang baru. Eleanor enerjik, pemberani, pintar, dan keras.

Dengan Lisette dan Eleanor, Leopold dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit.

Namun rupanya tidak hanya Leopold yang harus memilih siapa yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya, karena baik Lisette dan Eleanor pun masing-masing terjerat dengan pilihan dan kisah cinta yang tidak mudah dalam hidupnya.


A Duke of Her Own memberikan kisah percintaan klasik yang menuntut kesabaran pada pembacanya. Dengan sekitar 500-an halaman yang ditulis oleh Eloisa James, Anda akan mendapatkan akhir dari kisah ini hanya pada beberapa halaman terakhir saja. Bersabarlah dan membaca dengan tertib, percayalah bawha tidak ada tiap bab dan tiap halaman pun yang layak untuk dilewatkan dalan A Duke of Her Own karya Eloisa James ini.


Rating: **** dari *****

Comments